Salam dan Bahagia.
Catatan kecil ini merupakan dokumentasi perjalanan saya dalam proses
Pendidikan Guru Penggerak yang telah kami ikuti kurang lebih selama sembiilan
bulan. Tergerak untuk mejadi guru penggerak sebenarnya bukan sebuah rencana,
karena di saat yang bersamaan kami sedang mengikuti program pascasarjana
melalui PJJ Universitas Terbuka.
Program Pendidikan Guru Penggerak kami ketahui infoya melalui SimPKB
yang didukung oleh dinas Pendidikan melalui surat edaran. Tidak jelas tujuan
saya untuk mengitkuti program ini, baik pelaksanaanya bagaimana dan hasil
akhirnya akan seperti apa. Profesi Sebagai guru yang disebutkan Undang-undang
guru dosesn sebagai pendidik professional sudah seharusnya untuk terus mengupdate kompetensi salah
satunya melalui pelatihan yang ada dalam SIMPKB sebagai bentuk pengembangan
kompetensi berkelanjutan. Seperti kegiatan pada umunya yang ada dalam SIMPKB
hanya dilaksanakan dalam kurun watu beberapa hari atau minggu, hal yang sama
pun perkiraan kami pada Program Pendidikan Guru Penggerak sehingga kami
mendaftarkan diri. Waktu pelaksanaan pendidikan selama 9 bulan baru diketahui setelah kami mengikuti tahapannya sampai pada
akhirnya dinyatakan lulus sebagai peserta Pendidikan Guru Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong.
Disamping kewajiban sebagai pendidik untuk terus mengembangkan
kompetensi, menjadi peserta dalam program Pendidikan Guru Penggerak, alasan
lain adalah sebagai perwakilan guru sekolah dasar dari kecamatan moutong, meskipun
dalam perjalanan program pendidikan ada satu guru CGP yang terangkat di cpns di
kecamatan Moutong sehingga total CGP dari wilayah kecamatan Moutong yakni dua
guru SD dan satu guru SMP.
Banyak cerita cerita yang muncul mulai dari tahapan pendaftaran sampai
dengan masa Sembilan bulan pendidikan. Pada tahap pendafataran melalui akun SIMPKB,
saya merasa terjebak di tahap ini. Terjebak yang saya maksud adalah setiap
tahap harus diselesaikan dengan waktu dua jam pada saat itu, tanpa ada
persiapan lebih awal. Pada saat pelaksanaan tes semua sudah saya persiapkan baik,
namun pada hari dimana sudah dijadwalkan saya mendapatkan kabar bahwa teman dan
juga suami dari teman seperjuangan dalam GGD meninggal dunia sehingga saya
mengerjakan soal sambal menuju ke rumah duka sambal sesekali berhenti untuk
mengejrakan tes. Cerita lain juga muncul pada saat tes mengajar, dimana tes
tersebut dilaksanakan secara virtual dengan tim penilai. Sehari sebelum jadwal
mengajar semua sudah dipersiapkan mulai dari RPP sampi dengan media yang akan
digunakan baik saat mengajar atau untuk mendukung video converensi. Pada saat
pelaksanaan semua berubah dari yang sudah direncanakan mulai dari waktu yang
disiapkan lima menit untuk mengajar, sampai dengan peralatan vicon yang
ternyata kurang mendukung. Pada saat selesai tes mengajar juga ada sesi
wawancara dengan tim penilai. Dari tahap tersebut saya merasa tidak akan lulus sebagai
peserta Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong
karena tahapan demi tahapan yang saya ikut banyak kendala yang muncul, mulai
dari jaringan seluler yang kurng stabil sampai alat atau perangkat yang tidak kurang
mendukung.
Rasa bangga muncul ketika melihat daftar kelulusan yang memuat nama saya
terdaftar sebagai calon guru penggerak Kabupaten Parigi Moutong. Suatu kebahagiaan
tersendiri karena menjadi peserta diangkatan pertama pada program pendidikan
yang berskala nasional dimana Kabupaten Parigi Moutong masuk dalam Angkatan pertama.
Pendidikan yang dilalui kurang lebih selama Sembilan bulan tak terasa
sudah berakhir sejak dimulai bulan Oktober 2020 sampai dengan Agustus 2021. Kegiatan
ini terasa berbeda dengan kegiatan lainnya dimana bersamaan dengan masa pandemi
Covid-19 yang membuat kegiatan tatap muka ditiadakan, diganti dengan video
converensi melalui google meet dan zoom. Sebuah pengalaman yang baru bagi saya
sebagai seorang guru dimana kegiatan pendidikan dimulai dari Lokakarya 0 yang
dilakukan secara daring, lokakarya 1-7 serta pendampingan dilakukan secara
luring dan lokakarya 8-9 dan pendampingan 8 dan 9 secara daring.
Selama menjalani pendidikan guru penggerak, kami di fasilitasi oleh
seorang fasilitator dan pendamping yang professional dan penuh kebijksanaan dalam
mensupport kami dalam menyelesaikan modul 1, 2 dan 3. Dalam pelaksanaan pun
terbangun kolaborasi antara sesam calon guru penggerak sehingga menjadikan kami
seperti keluarga baru dalam pendidikan guru pengerak. Materi yang ada dalam
modul bagi saya merupakan materi baru meskipun pada prakteknya sebagian sudah
kita laksanakan. Sehingga hal ini membuat saya tergerak untuk bergerak menjadi
guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi diri saya dan orang lain dalam
mewujudkan merdeka belajar yang berpihak pada murid menuju profil pelajar Pancasila.
Wa alaikum salaam Wr. Wb.
- ABD HARIS
- Guru SD Negeri 1 Tuladenggi
- CGP Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong
1 komentar:
Semangat untuk tetap tergerak
Post a Comment