Monday, August 30, 2021

Tergerak Untuk Bergerak dalam Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Kab. Parigi Moutong

 Salam dan Bahagia.

Catatan kecil ini merupakan dokumentasi perjalanan saya dalam proses Pendidikan Guru Penggerak yang telah kami ikuti kurang lebih selama sembiilan bulan. Tergerak untuk mejadi guru penggerak sebenarnya bukan sebuah rencana, karena di saat yang bersamaan kami sedang mengikuti program pascasarjana melalui PJJ Universitas Terbuka.

Program Pendidikan Guru Penggerak kami ketahui infoya melalui SimPKB yang didukung oleh dinas Pendidikan melalui surat edaran. Tidak jelas tujuan saya untuk mengitkuti program ini, baik pelaksanaanya bagaimana dan hasil akhirnya akan seperti apa. Profesi Sebagai guru yang disebutkan Undang-undang guru dosesn sebagai pendidik professional sudah seharusnya  untuk terus mengupdate kompetensi salah satunya melalui pelatihan yang ada dalam SIMPKB sebagai bentuk pengembangan kompetensi berkelanjutan. Seperti kegiatan pada umunya yang ada dalam SIMPKB hanya dilaksanakan dalam kurun watu beberapa hari atau minggu, hal yang sama pun perkiraan kami pada Program Pendidikan Guru Penggerak sehingga kami mendaftarkan diri. Waktu pelaksanaan pendidikan selama 9 bulan baru diketahui  setelah kami mengikuti tahapannya sampai pada akhirnya dinyatakan lulus sebagai peserta Pendidikan Guru Guru Penggerak  Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong.

Disamping kewajiban sebagai pendidik untuk terus mengembangkan kompetensi, menjadi peserta dalam program Pendidikan Guru Penggerak, alasan lain adalah sebagai perwakilan guru sekolah dasar dari kecamatan moutong, meskipun dalam perjalanan program pendidikan ada satu guru CGP yang terangkat di cpns di kecamatan Moutong sehingga total CGP dari wilayah kecamatan Moutong yakni dua guru SD dan satu guru SMP.

Banyak cerita cerita yang muncul mulai dari tahapan pendaftaran sampai dengan masa Sembilan bulan pendidikan. Pada tahap pendafataran melalui akun SIMPKB, saya merasa terjebak di tahap ini. Terjebak yang saya maksud adalah setiap tahap harus diselesaikan dengan waktu dua jam pada saat itu, tanpa ada persiapan lebih awal. Pada saat pelaksanaan tes semua sudah saya persiapkan baik, namun pada hari dimana sudah dijadwalkan saya mendapatkan kabar bahwa teman dan juga suami dari teman seperjuangan dalam GGD meninggal dunia sehingga saya mengerjakan soal sambal menuju ke rumah duka sambal sesekali berhenti untuk mengejrakan tes. Cerita lain juga muncul pada saat tes mengajar, dimana tes tersebut dilaksanakan secara virtual dengan tim penilai. Sehari sebelum jadwal mengajar semua sudah dipersiapkan mulai dari RPP sampi dengan media yang akan digunakan baik saat mengajar atau untuk mendukung video converensi. Pada saat pelaksanaan semua berubah dari yang sudah direncanakan mulai dari waktu yang disiapkan lima menit untuk mengajar, sampai dengan peralatan vicon yang ternyata kurang mendukung. Pada saat selesai tes mengajar juga ada sesi wawancara dengan tim penilai. Dari tahap tersebut saya merasa tidak akan lulus sebagai peserta Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong karena tahapan demi tahapan yang saya ikut banyak kendala yang muncul, mulai dari jaringan seluler yang kurng stabil sampai alat atau perangkat yang tidak kurang mendukung.

Rasa bangga muncul ketika melihat daftar kelulusan yang memuat nama saya terdaftar sebagai calon guru penggerak Kabupaten Parigi Moutong. Suatu kebahagiaan tersendiri karena menjadi peserta diangkatan pertama pada program pendidikan yang berskala nasional dimana Kabupaten Parigi Moutong masuk dalam Angkatan pertama.

Pendidikan yang dilalui kurang lebih selama Sembilan bulan tak terasa sudah berakhir sejak dimulai bulan Oktober 2020 sampai dengan Agustus 2021. Kegiatan ini terasa berbeda dengan kegiatan lainnya dimana bersamaan dengan masa pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan tatap muka ditiadakan, diganti dengan video converensi melalui google meet dan zoom. Sebuah pengalaman yang baru bagi saya sebagai seorang guru dimana kegiatan pendidikan dimulai dari Lokakarya 0 yang dilakukan secara daring, lokakarya 1-7 serta pendampingan dilakukan secara luring dan lokakarya 8-9 dan pendampingan 8 dan 9 secara daring.

Selama menjalani pendidikan guru penggerak, kami di fasilitasi oleh seorang fasilitator dan pendamping yang professional dan penuh kebijksanaan dalam mensupport kami dalam menyelesaikan modul 1, 2 dan 3. Dalam pelaksanaan pun terbangun kolaborasi antara sesam calon guru penggerak sehingga menjadikan kami seperti keluarga baru dalam pendidikan guru pengerak. Materi yang ada dalam modul bagi saya merupakan materi baru meskipun pada prakteknya sebagian sudah kita laksanakan. Sehingga hal ini membuat saya tergerak untuk bergerak menjadi guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi diri saya dan orang lain dalam mewujudkan merdeka belajar yang berpihak pada murid menuju profil pelajar Pancasila.

Wa alaikum salaam Wr. Wb.


  • ABD HARIS
  • Guru SD Negeri 1 Tuladenggi
  • CGP Angkatan 1 Kabupaten Parigi Moutong

1 komentar:

kotakliterasi said...

Semangat untuk tetap tergerak