Tuesday, June 8, 2021

Sistem pembelajaran dengan metode tematik terpadu

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran tematik terpadu diyakini sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi afeksi, emosi, fisik, dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah.


Beberapa keuntungan dengan adanya tema ini di antaranya:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
  2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama:
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa,
  5. siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi dapat disajikan dalam konteks tema yang jelas,
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain:
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan.
Disamping keuntungannya, ada beberapa keunggulan dari pembelajaran Tematik, yaitu:
  1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak (berpikir secara holistik dari hal-hal yang nyata atau konkret)
  2. Menyenangkan, karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak (belajar sambil bermain yang diintergrasaikan melalui berbagai metode yang digunakan pada proses pembelajaran).
  3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna (melalui pembelajaran berbasis konstruktivis).
  4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam berkerja sama (melalui pembelajaran dengan cooperative learning).
  6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain (siswa diposisikan aktif pada pembelajaran berbasis konstruktivis dengan metode diskusi, tanya jawab, peresentasi, dan lain-lain).
  7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang ditemui (pada proses pembelajaran siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan nyata dalam kehidupan).
Demikian postingan kali ini.

Sumber: Tatang Herman, dkk. Buku materi pokok MPDR5302. Studi komparatif pendidikan dasar diberbagai negara.

0 komentar: